WhatsApp, Wadah Berjamaah dalam Istiqamah

Di era globalisasi, gadget bukan lagi suatu benda yang termasuk dalam kategori kebutuhan tersier, dimana merupakan kebutuhan yang dianggap mewah. Perkembangan teknologi yang semakin maju mampu menggeser kedudukan gadget dari kebutuhan tersier menjadi sekunder, bahkan primer. Ponsel, misalnya. Dikarenakan munculnya gadget-gadget dengan harga yang relatif murah, benda yang dahulu hanya dimiliki oleh kalangan menengah ke atas, kini mudah dijangkau oleh kalangan menengah kebawah. Fitur SMS (short message service) dan telepon, hanya itulah fungsi ponsel ketika baru ‘dilahirkan’. Namun, seiring dengan kecerdasan manusia, semakin beragam pula fitur-fitur yang disediakan dalam ponsel yang kini dikenal dengan smartphone, dimana ponsel canggih ini memuat beragam aplikasi, tentu saja sangat bermanfaat apabila bisa dikendalikan dengan baik. Salah satu aplikasi yang sangat digemari oleh pengguna smartphone adalah
WhatsApp Messanger. WhatsApp belakangan ini melejit menjadi salah satu mobile chat yang populer. Bahkan WhatsApp kini dapat dioperasikan melalui PC.

Seiring dengan digemarinya aplikasi-aplikasi dalam smartphone, lahirlah berbagai komunitas muslim yang bertujuan untuk menyiarkan agama dalam bentuk ajakan untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an dalam sebuah grup di WhatsApp. Salah satu komunitas yang memanfaatkan Grup WhatsApp sebagai wadah berjamaah dalam istiqamah yakni komunitas One Day One Juz atau yang lebih dikenal dengan ODOJ. Odojers, julukan bagi yang tergabung dalam komunitas tersebut membaca Al-Qur’an satu hari minimal satu juz. Ide ODOJ ini muncul dari pemikiran pribadi Bhayu Subrata dan Pratama Widodo yang awalnya dipublikasikan melalui sms dan fanpage di facebook. Dan pada 2010 barulah dikembangkan dengan metode WhatsApp yang diperkenalkan oleh aktivis Rumah Qur’an Depok. Namun ODOJ ini baru diresmikan tanggal 11 November 2013 ketika tebentuknya grup pertama (ODOJ Ikhwan 1) pada 1 November 2013.
 Jika ketentuan tilawah dalam ODOJ dirasa terlalu berat, ada juga grup lain yang lebih ringan namun sistemnya hampir sama dengan ODOJ:
  • ODALF (One Day a Half Juz), dari kepanjangannya saja kita sudah bisa menebak bahwa dalam komunitas ini, anggotanya membaca Al-Qur’an sehari sebanyak setengah juz. Itu minimal, loh, maksimalnya tidak terbatas.
  •  ODOL KIDS (One Day One Lembar). Grup ini dikhususkan untuk yang berusia maksimal 12 tahun dimana setiap harinya tilawah satu lembar.
  •  EDWA (Every Day with Qur’an), dimana anggotanya membaca Al-Qur’an sehari minimal dua lembar, disarankan setengah juz atau satu juz, lebih banyak lebih baik.
Memang, tanpa bergabung dalam komunitas tilawah pun kita masih tetap bisa melakukannya secara mandiri. Namun, tidak dapat kita pungkiri bahwa iman kita begitu fluktuatif. Karena itulah, dengan tergabung dalam grup yang semua anggotanya bersemangat dalam tilawah, hal ini akan menjadi pemicu semangat kita pula. Didalam setiap grup akan saling mengingatkan untuk terus istiqomah dalam tilawah. Tentu saja antara laki-laki dan perempuan berada dalam grup yang terpisah. Selain komunitas pembaca Al-Quran, ada juga komunitas untuk kajian online yakni IHQ dan AHQ.
IHQ (Ibunda Hafidz Qur’an) dan AHQ (Ayahanda Hafidz Qur’an), Jangan salah, loh. Meskipun namanya demikian, tetapi dua grup ini bukanlah grup untuk menghafal Al-Qur’an. Grup ini merupakan wadah kajian online dalam rangka memberikan pengetahuan akan ilmu agama kepada para anggota grup, serta mencetak para Ibu dan Ayah yang yang Qur’ani, untuk mempersiapkan diri menjadi Ibu dan Ayah bagi calon-calon penghafal Al-Qur’an. Dalam 1 grup yang beranggotakan 100 orang ini diadakan kajian online rutin dengan tema tertentu, diadakan setiap Sabtu malam Minggu. Sedangkan disetiap harinya diadakan penayangan hadits dan ayat-ayat Al-Qur’an. Namun grup ini bersifat sementara dimana setiap enam bulan sekali akan mengalami pergantian anggota. Pendaftaran IHQ dan AHQ ini akan dibuka kembali pada bulan Juli (angkatan ketiga).
Lalu ada juga grup yang diinisiasi oleh KOMPASURGA (Komunitas Pendamba Surga) yakni:
  1. TIARA (Tiada Hari Tanpa Al-Qur’an), sistem yang digunakan dalam grup ini adalah membaca Al-Qur’an dan terjemahan serta mentadabburi sebanyak 1-2 lembar setiap harinya.
  2. ODOA (One Day One Ayat), grup ini beranggotakan dua puluh orang. Senin sampai Jumat merupakan jadwal menambah hafalan, sedangkan Sabtu dan Minggu adalah jadwal muraja’ah hafalan dalam sepekan. Metode satu hari menghafal satu ayat ini terinspirasi dari metode yang diterapkan Ustadz Yusuf Mansur di PPPA (Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an) Daarul Qur’an.
Yuk, manfaatkan Whatsapp sebagai Wadah Berjamaah Dalam Istiqamah. Syaratnya? Memiliki akun WhatsApp yang aktif, berkomitmen dan bersungguh-sungguh untuk mengikuti ketentuan dan mematuhi tata tertib yang ada di masing-masing grup yang diikuti.
“Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS Al-Qamar [54] : 17)

Informasi pendaftaran:
ODOJ, ODALF, ODOL KIDS, EDWA, IHQ dan AHQ
Kunjungi web resmi ODOJ di www.daftar.onedayonejuz.org atau sms center 0852-000-11111
Untuk IHQ dan AHQ, pendaftaran akan mulai dibuka kembali pada bulan Juli (untuk angkatan IHQ dan AHQ ketiga)
TIARA dan ODOA
Ke no WhatsApp +886979410452 (Akhwat) dan +6289635889950 (Ikhwan)
Atau bisa juga menghubungi penulis untuk In shaa Allah bisa dihubungkan dengan grup yang dituju.

Penulis : Widya Imrani

3 komentar

Assalaamu'alaikum wr. wb.
Admin, kami juga memiliki grup hafalan di WA, dengan nama MUSHAF (mengajak umat setor hafalan)
Silakan kunjungi www.jadipintar.com
Syukran.

Reply

Maaf, kontak odoa yang akhwat bener itu nomornya? Saya kog tidak bisa wa ya?

Reply

Assalamualaikum ,saya ingin bergabung istiqomah

Reply

Posting Komentar