Ketika kita berbicara tentang
daerah pesisir pantai atau lebih spesifiknya daerah nelayan, mungkin
diantara kalian akan berkata bau amis dan macam-macam. Apakah kalian
tahu potensi SDA yang ada di daerah nelayan tersebut? Yah sebut saja
ikan, rajungan dan masih banyak lagi yang lainnya.
Rajungan atau
yang bernama latin Portunus pelagicus, merupakan jenis kepiting yang
memiliki habitat alami hanya di laut. Rajungan adalah hewan yang
semua bagian tubuh luar hingga dalam rajungan bisa dimanfaatkan dan bernilai tinggi. Mulai dari daging, kulit, telur dan organ tubuh bagian dalam rajungan.
Daging rajungan sendiri sudah di eksport mulai dari negara-negara Eropa, Jepang hingga Negara Adidaya yakni Amerika Serikat, dan negara tujuan eksport utamanya adalah Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri sudah ada badan tentang pengelolaan daging rajungan yakni Assosiasi Pengolah Rajungan Indonesia (APRI), pada tahun2015 sendiri pabrik yang menjadi anggota APRI sendiri sudah 15 pabrik sebut saja PT. Fresh On Time Seafood (FOTS), PT. Bumi Menara Internusa (BMI), PT. Muria Bahari Indonesia (MBI), PT. Kelola Mina Laut (KML), PT. Sumber Mina Bahari (SMB), dan lain-lain. Pengeksporan daging rajungan di dunia sendiri 50% dari Indonesia dany dari pengeksporan daging rajungan sendiri memiliki nilai yang sangat tinggi yakni sekitar 414,4 Juta Dolar AS atau sekitar 5 Trilyun Rupiah. Bagian Dalam Rajungan atau yang biasa orang cirebon sebut lemi. Lemi adalah bagian dalam rajungan yang ada diantara daging rajungan, lemi sendiri bisa dimanfaatkan menjadi kerupuk. Yang mana lemi itu akan mengalami proses pemasakan, pencapuran dengan tepung hingga penjemuran kemudian setelah itu digoreng.
Dan yang terakhir Kulit Rajungan atau Cangkang Rajungan, apakah kalian tahu kuliat rajungan apa saja yang terkandung dalam kulit rajungan??? Cangkang(Kulit) rajungan mempunyai kandungan mineral yang tinggi, terutama kalsium (19,97%) dan fosfor (1,81%). Cangkang (kulit) rajungan sendiri memiliki manfaat yang sangat banyak mulai dijadikan Tepung Cangkang Rajungan, Briket, Khitosan (pengawet kayu), hingga bahan pembuatan kosmetik.
Itulah apa yang saya ketahui tentang rajungan, semoga pengetahuan kalian semakin bertambah berkat sepatah dua patah kata dari saya.
Penulis: Rustadi
semua bagian tubuh luar hingga dalam rajungan bisa dimanfaatkan dan bernilai tinggi. Mulai dari daging, kulit, telur dan organ tubuh bagian dalam rajungan.
Daging rajungan sendiri sudah di eksport mulai dari negara-negara Eropa, Jepang hingga Negara Adidaya yakni Amerika Serikat, dan negara tujuan eksport utamanya adalah Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri sudah ada badan tentang pengelolaan daging rajungan yakni Assosiasi Pengolah Rajungan Indonesia (APRI), pada tahun2015 sendiri pabrik yang menjadi anggota APRI sendiri sudah 15 pabrik sebut saja PT. Fresh On Time Seafood (FOTS), PT. Bumi Menara Internusa (BMI), PT. Muria Bahari Indonesia (MBI), PT. Kelola Mina Laut (KML), PT. Sumber Mina Bahari (SMB), dan lain-lain. Pengeksporan daging rajungan di dunia sendiri 50% dari Indonesia dany dari pengeksporan daging rajungan sendiri memiliki nilai yang sangat tinggi yakni sekitar 414,4 Juta Dolar AS atau sekitar 5 Trilyun Rupiah. Bagian Dalam Rajungan atau yang biasa orang cirebon sebut lemi. Lemi adalah bagian dalam rajungan yang ada diantara daging rajungan, lemi sendiri bisa dimanfaatkan menjadi kerupuk. Yang mana lemi itu akan mengalami proses pemasakan, pencapuran dengan tepung hingga penjemuran kemudian setelah itu digoreng.
Dan yang terakhir Kulit Rajungan atau Cangkang Rajungan, apakah kalian tahu kuliat rajungan apa saja yang terkandung dalam kulit rajungan??? Cangkang(Kulit) rajungan mempunyai kandungan mineral yang tinggi, terutama kalsium (19,97%) dan fosfor (1,81%). Cangkang (kulit) rajungan sendiri memiliki manfaat yang sangat banyak mulai dijadikan Tepung Cangkang Rajungan, Briket, Khitosan (pengawet kayu), hingga bahan pembuatan kosmetik.
Itulah apa yang saya ketahui tentang rajungan, semoga pengetahuan kalian semakin bertambah berkat sepatah dua patah kata dari saya.
Penulis: Rustadi
Posting Komentar